INFO-TARGET.COM | SUMEDANG – Dalam ikhtiar membumikan zakat sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi umat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sumedang kembali menunjukkan langkah progresif melalui program unggulan bertajuk Z-Mart. Program ini menyasar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan pendekatan yang tidak hanya karitatif, melainkan transformatif.
Tahun ini, sebanyak 50 pelaku UMKM yang terseleksi sebagai calon saudagar Z-Mart telah menerima bantuan modal usaha senilai Rp 7,5 juta. Menariknya, bantuan ini tidak diberikan dalam bentuk tunai penuh. Tapi, dipecah ke dalam dua skema penggunaan yang dirancang untuk membangun fondasi usaha yang sehat.
Skema pertama adalah bantuan fisik sebesar Rp 3,5 juta, yang difokuskan untuk penataan warung atau toko. Dana ini dialokasikan untuk pengecatan ulang, pembelian rak dagang, serta pemasangan papan nama toko Z-Mart sebagai identitas dan simbol keberdayaan baru mereka sebagai mitra binaan BAZNAS. Upaya ini diyakini mampu meningkatkan daya tarik visual warung sekaligus menumbuhkan rasa kepemilikan dan kebanggaan atas usaha yang dikelola.
Skema kedua adalah bantuan dalam bentuk voucher digital senilai Rp 4 juta, yang dibagikan melalui tiga tahap: tahap pertama Rp 2 juta, disusul dua tahap berikutnya masing-masing Rp 1 juta. Voucher ini digunakan untuk berbelanja barang dagangan secara langsung melalui aplikasi digital bernama Aksesmu, platform yang telah menjadi mitra distribusi logistik sekaligus instrumen pengendali kualitas dalam ekosistem Z-Mart.
Langkah ini menjadi titik penting dalam mendorong digitalisasi pelaku UMKM Sumedang, di mana kebiasaan konvensional digantikan dengan proses lebih akuntabel, transparan, dan efisien.
*Zakat Bukan Sekadar Santunan*
Ketua BAZNAS Kabupaten Sumedang, H. Ayi Subhan, S.H., M.M., menegaskan, program Z-Mart merupakan wujud nyata dari konsep zakat produktif. Bukan hanya memberi, tetapi juga mendampingi dan mengembangkan.
>“Kami tidak ingin zakat hanya berfungsi sebagai jaring pengaman sosial. Kami ingin zakat menjadi kendaraan transformasi sosial-ekonomi. Melalui Z-Mart, kami menciptakan ekosistem di mana mustahik tidak hanya menerima, tetapi diberdayakan, dilatih, dan disiapkan menjadi muzakki masa depan,” ujar H. Ayi Subhan.
Ayi menambahkan, kehadiran program ini juga menjadi cerminan tanggung jawab sosial keagamaan yang terstruktur, menjawab tantangan kemiskinan dengan pendekatan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
*Menuju UMKM yang Mandiri dan Modern*
Program Z-Mart tidak berhenti pada penyaluran bantuan. Para calon saudagar juga akan mendapat pendampingan usaha, pelatihan manajemen keuangan, dan edukasi digitalisasi dagang, termasuk pengelolaan stok dan promosi daring. Tujuannya, menciptakan pelaku usaha yang bukan hanya bisa bertahan, tetapi juga tumbuh dan bersaing di pasar yang lebih luas.
Transformasi ini, meski bertahap, telah menunjukkan sinyal positif. Sebagian penerima manfaat menyampaikan bahwa melalui aplikasi Aksesmu, mereka kini dapat mengakses produk dengan harga lebih bersaing dan pilihan yang lebih luas, tanpa harus meninggalkan lokasi usaha mereka.
Dengan strategi kolaboratif antara zakat, digitalisasi, dan pemberdayaan komunitas, program Z-Mart telah menunjukkan wajah baru dari gerakan sosial berbasis agama: modern, sistemik, dan penuh dampak. Kabupaten Sumedang pun kini perlahan menjelma sebagai salah satu model rujukan pengelolaan zakat produktif di tingkat nasional.
By : Ferdiasyah