SMP Negeri 2 Tanjungsari Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Pelatihan Diseminasi Praktik Baik Sekolah Berketahanan Iklim (SBI) oleh SEAQIS

INFO-TARGET.COM | SUMEDANG – Dalam upaya memperkuat peran institusi pendidikan dasar dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global, SEAMEO QITEP in Science (SEAQIS) secara resmi menunjuk SMP Negeri 2 Tanjungsari sebagai tuan rumah Pelatihan Diseminasi Praktik Baik Sekolah Berketahanan Iklim (SBI). Penunjukan ini merupakan bentuk pengakuan atas komitmen dan pencapaian SMPN 2 Tanjungsari dalam menerapkan prinsip-prinsip pendidikan berkelanjutan dan lingkungan hidup di lingkungan sekolah.

Kegiatan pelatihan ini berlangsung selama satu hari dan diikuti oleh para pendidik, kepala sekolah, pengawas, serta perwakilan pemangku kepentingan pendidikan di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang. Melalui kegiatan ini, SEAQIS bertujuan untuk memperluas penerapan model Sekolah Berketahanan Iklim yang telah dikembangkan melalui berbagai inisiatif pilot project dan penelitian di lapangan, sekaligus mendorong terciptanya komunitas pembelajar yang responsif terhadap isu-isu perubahan iklim.

Sekolah Berketahanan Iklim sebagai Pilar Transformasi Pendidikan

Konsep Sekolah Berketahanan Iklim (Climate Resilient School) mengedepankan integrasi antara pendidikan lingkungan hidup, pengurangan risiko bencana, dan penguatan nilai-nilai adaptif dalam kurikulum serta kegiatan kesiswaan. Sekolah tidak hanya menjadi tempat transfer ilmu, namun juga menjadi pusat pembentukan karakter peduli lingkungan dan aksi nyata mitigasi perubahan iklim.

SEAQIS, sebagai salah satu pusat regional SEAMEO yang berfokus pada peningkatan mutu pendidikan sains, mengembangkan program SBI dengan merujuk pada kerangka Sustainable Development Goals (SDG), khususnya tujuan ke-13: Climate Action. Dalam konteks ini, sekolah dipandang sebagai agen perubahan dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi dampak krisis iklim secara ilmiah, sistematis, dan berkelanjutan.

SMPN 2 Tanjungsari : Praktik Baik yang Terverifikasi

Pemilihan SMPN 2 Tanjungsari sebagai tuan rumah bukan tanpa alasan. Sekolah ini telah menunjukkan kinerja yang unggul dalam menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan melalui berbagai program unggulan, seperti pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle), konservasi air hujan, penanaman pohon dan tanaman obat keluarga (TOGA), serta integrasi tema perubahan iklim dalam proses pembelajaran tematik maupun ekstrakurikuler.

Kepala SMPN 2 Tanjungsari, Sudrajat, S.Pd., M.Pd, mengaku bangga dan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan SEAQIS.

“Kami merasa bangga dapat menjadi bagian dari gerakan pendidikan berkelanjutan. Ini menjadi bukti bahwa upaya kecil yang konsisten dapat berkontribusi pada perubahan yang besar. Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat berbagi praktik baik yang telah kami lakukan, sekaligus belajar dari sekolah lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan lingkungan hidup di sekolah kami,” ujarnya.

Rangkaian Kegiatan Pelatihan

Pelatihan ini mencakup beberapa komponen utama, antara lain:

Pemaparan Praktik Baik SBI oleh sekolah mitra yang telah menjalankan program SBI di berbagai konteks geografis.

Workshop Integrasi Kurikulum yang membahas cara menyisipkan isu-isu iklim dan keberlanjutan ke dalam pembelajaran lintas mata pelajaran.

Penyusunan Rencana Aksi Sekolah yang berisi strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim berbasis konteks lokal.

Kunjungan Lapangan di lingkungan SMPN 2 Tanjungsari untuk mengamati langsung implementasi program SBI, termasuk ekosistem kebun sekolah, bank sampah digital, serta taman edukasi keanekaragaman hayati.

Diskusi dan Refleksi antar peserta, difasilitasi oleh tim SEAQIS dan akademisi di bidang pendidikan sains dan lingkungan.

Kegiatan ini ditutup dengan penyusunan komitmen bersama untuk memperluas jejaring Sekolah Berketahanan Iklim di tingkat nasional dan regional, serta rencana tindak lanjut untuk replikasi dan penguatan kapasitas sekolah-sekolah mitra.

Harapan dan Dampak Ke Depan

Dengan pelatihan ini, diharapkan para pendidik dan pengelola sekolah dapat mengembangkan inovasi pembelajaran yang relevan dengan konteks lingkungan, sekaligus membentuk budaya sekolah yang proaktif terhadap isu perubahan iklim. Hal ini sejalan dengan program Kepala Dinas Pendidikan tentang Zero Waste School dan Toilet Bersih.

SEAQIS juga menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi sekolah-sekolah mitra dalam perjalanan mereka menuju institusi pendidikan yang tangguh dan inklusif terhadap tantangan ekologi abad ke-21.

By : Ferdiansyah

 

Array
Related posts
error: Content is protected !!