INFO-TARGET.COM | SUKABUMI – Persaingan dalam merebut jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi semakin memanas! Pada Selasa (15/4/2025), tahap seleksi rekam jejak telah rampung, mengungkapkan sejumlah kejutan di antara para peserta.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Sukabumi, Didin Syarifudin, melaporkan bahwa dari delapan pejabat teras yang mendaftar, dua di antaranya memutuskan untuk mundur. “Galih Marilea Anggraeni, Kepala Dinas Perpustakaan, dan Reni Rosyidah Mutmainah, Kepala Dinas Kesehatan, memilih untuk tidak melanjutkan proses seleksi,” ungkap Didin dalam wawancara dengan Radar Sukabumi.
Didin menjelaskan bahwa Galih ingin fokus pada perannya sebagai Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) dalam mendukung wali kota meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Mengenai Reni, alasan kepulangannya belum jelas, walaupun ia sempat tercatat lolos ke tahap berikutnya. “Keputusan ini tampaknya terkait dengan komitmen pekerjaan lainnya,” tambah Didin.
Menyangkut kredibilitas proses seleksi, Didin menegaskan bahwa tidak ada indikasi transaksional di dalamnya. “Kami berkomitmen pada profesionalisme dan transparansi selama seleksi ini,” tegasnya.
Bagaimana dengan hasil akhir? Didin mengungkapkan bahwa tes sisa akan digelar, dengan rencana tiga nama calon sekda akan direkomendasikan kepada wali kota pada bulan Mei. “Siapa yang terpilih, itu adalah hak prerogatif wali kota,” jelas Didin.
Di sisi lain, Ketua Panitia Seleksi Muhamad Nur Apandi membuka data nilai rekam jejak dari tujuh kandidat yang masuk ke tahap selanjutnya. Iskandar Ifhan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), memimpin dengan nilai tertinggi rata-rata 81,25 yang menghasilakan angka 16,25 setelah dihitung berdasarkan bobot yang ditetapkan.
Dibayangi oleh Andang Tjahjandi dari BPKPD dengan nilai 80,00 dan Mohammad Hasan Asari yang memiliki nilai 77,50, persaingan semakin ketat menandakan bahwa setiap langkah dalam seleksi ini akan menjadi tantangan besar. “Kini mata publik tertuju pada siapa yang akan menduduki posisi kunci dalam pemerintahan kota,” tutup Nur.
(kbr.gjr).