INFO-TARGET.COM | JAYAPURA – Aparat gabungan TNI–Polri masih menghadapi kendala besar dalam upaya mengevakuasi korban pembantaian yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Bingki, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Hingga Rabu (24/9), evakuasi belum bisa dilaksanakan karena cuaca ekstrem dan gangguan tembakan dari kelompok bersenjata.
Peristiwa tragis ini pertama kali terjadi pada Minggu (22/9) malam sekitar pukul 19.00 WIT. Sejak saat itu, jenazah para korban telah empat hari tertahan di lokasi tanpa bisa diambil.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, dua penambang bernama Desem Dominggus dan Marselinus Manek tewas ditembak oleh kelompok bersenjata pimpinan Kopi Tua Heluka, yang disebut menjabat Kepala Operasi Kodap XVI Yahukimo.
Serangan berlanjut keesokan harinya, Senin (23/9) sekitar pukul 08.00 WIT di Kali Kulum. Dalam aksi kedua ini, tiga pekerja lain yaitu Roberto, Yunus, dan Unu juga tewas ditembak. Total sementara, lima orang dilaporkan menjadi korban jiwa.
Upaya evakuasi pun tidak mudah. Saat tim gabungan berusaha memasuki lokasi, mereka mendapat hadangan dan tembakan dari KKB, sehingga terjadi kontak senjata. Jalur darat juga sulit ditembus karena harus melewati sungai berarus deras akibat hujan deras.
“Kami belum bisa mengevakuasi korban karena kondisi di lapangan belum memungkinkan,” ujar Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani menambahkan, pada Selasa (23/9) evakuasi kembali tertunda akibat curah hujan tinggi yang membuat sungai di jalur Yahukimo meluap dan membahayakan tim.
“Hujan deras membuat arus sungai sangat berbahaya, sehingga evakuasi ditunda demi keselamatan,” tegasnya.
Faizal juga menekankan, jumlah korban sementara dipastikan lima orang. “Data resmi baru akan dipublikasikan setelah evakuasi berhasil dilakukan dan jenazah teridentifikasi melalui keluarga maupun laporan masyarakat,” ujarnya.