INFO-TARGET.COM | SUKABUMI – Tim Khusus Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), bergerak cepat setelah viral sebuah video di media sosial yang memperlihatkan dugaan pungutan liar (pungli) dalam penerimaan tenaga kerja di sebuah pabrik sepatu di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Dalam video tersebut, seorang buruh perempuan tampak mengalami tekanan psikologis hingga depresi usai mendapat ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK). Padahal, ia diduga telah membayar Rp 8,5 juta kepada seorang calo agar bisa diterima bekerja di perusahaan itu.
Menindaklanjuti kasus tersebut, Tim KDM yang dipimpin Egi Sonia langsung mendatangi PT GSI, perusahaan tempat korban bekerja. Egi menegaskan, manajemen perusahaan menyebut pungli dilakukan pihak luar. Namun, menurutnya, ada kejanggalan yang mengindikasikan keterlibatan orang dalam.
“Korban sudah menunjukkan bukti transfer ke calo. Tanpa akses dari pihak internal, sangat kecil kemungkinan calo bisa menjanjikan penerimaan kerja. Kami sudah minta perusahaan menyelidiki secara mendalam. Jika tidak, Pak Gubernur bersama Tim KDM bisa turun langsung melakukan sidak,” ungkap Egi, Rabu (10/9/2025).
Pihak PT GSI mengaku akan melakukan investigasi internal. Namun, Tim KDM tetap meyakini adanya permainan yang melibatkan orang dalam.
Sebelumnya, tim redaksi menemui ZA (27), warga Warudoyong, Kota Sukabumi, yang mengunggah video viral tersebut. ZA menjelaskan, istrinya SA (26) baru bekerja tiga minggu sejak awal Agustus 2025. Namun pada Senin (8/9), perilakunya berubah drastis: sering menangis, melamun, dan sulit diajak bicara. Belakangan, SA mengaku diancam PHK meski sudah membayar Rp 8,5 juta kepada calo.
Kasus ini menjadi sorotan publik sekaligus membuka kembali praktik pungli yang kerap terjadi dalam proses rekrutmen tenaga kerja. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan akan mengawal kasus ini agar tidak ada lagi buruh yang dirugikan.
