INFO-TARGET.COM | BOGOR – Survei Indikator tingkat kepuasan publik terhadap Bapak Aing ( KDM )dengan persepsi kinerja Gubernur Jawa Barat mendapat perhatian publik yang begitu baik di tengah masyarakat. Namun hal lain tidak dengan kerja lerja birokrasi. Kabupaten.dan Kota di Jawa Barat. Hal tersebut menjadi perhatiaan dari Ketua Perkumpulan Masyarakat Pemerhati Pembangunan Pasunda Raya ( PMP3R ) Bogor.Anwar Resa.
Anwar menilai, kesenjangan tersebut membuktikan bahwa Bapak Aing ( KDM ) hanya mementingkan popularitas individual semata. Dan kondisi seperti ini tidak baik bagi penyelenggaraan pemerintahan.
” Bapak Aing ( KDM ) Cenderung memperhatikan hal hal yang dapat menghasilkan simpati publik.
Tidak dengan kerja kerja birokrasinya.
Sepertinya KDM lupa bahwa tugas sebagai Kepala Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, yang memiliki tugas pokok untuk bagaimana menggerakkan birokrasi Pemprov agar mensukseskan Visi dan Misi nya, ” Sebagaimana Visi KDM akan menjadi sia sia apabila tidak mampu diterjemahkan dengan baik oleh Birokrasi dibawahnya Pemda dan Pemkot hingga ke desa – desa.
Dengan demikian Visi Gubernur Jabar hanya akan menjadi sampah belaka apabila KDM sibuk pada agenda populeritas sendiri, lupa akan agenda yang lebih penting. Yaitu bagamana birokras, Kabupaten dan Kota hingga desa agar lebih baik kedepannya.
Mengingat banyak Kabupaten dan Kota yang masih sangat memperhatikan.Infrastruktur yang rusak dimana mana, semua itu butuh kerja- kerja birokrasi yang masif dan sistemik. Yang semua itu dapat dirasakan oleh masyarakat di desa.
KDM hanya fokus pada kerja populeritas.Sementara kebijakannya belum menyentuh akar masalah yang ada di bawah.Bahkan tekesan Bapak Aing ( KDM ) Bekerja kumaha Aing ( gimana gue ) Anti kritik.Siapapun di serang,apabila ada pihak yang mengjritiknya, tak perduli itu Menteri, KPAI dan Pejabat Tinggi semua akan mendapatkan serangan balik, apabila berani mengkritik Bapak Aing. BAZER- BAZERnya siap membela KDM dan Pasang badan untuk membelanya,. Media sosial merupakan sejata KDM dalam mendapat dukungan publik.
Karna publik selalu disuguhkan konten- konten tontonan sinetron yang di peran kan oleh KDM. Tanpa bisa objektif melihat , kerja – kerja birokrasi yang baik.
Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra, mengkritik KDM denga keras dan meminta agar program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal pengiriman siswa ke barak militer untuk dihentikan sementara.
Menurutnya, hal itu dilakukan agar adanya evaluasi terlebih dahulu, seberapa efektif terkait dengan perubahan perilaku anak dan bagaimana regulasinya. “Karena dalam surat edaran Pak Gubernur itu kan berpotensi melanggar hak anak. Terutama labeling dan non-diskriminasi,” ujarnya
“Karena penyebutan anak-anak nakal dan seterusnya itu tidak kita kenal dalam Undang-Undang Perlindungan Anak yang ada adalah anak-anak dalam perlindungan khusus.
Membawa anak yang menurut KDM Anak nakal ke Barak meliter, itu bukan solusi, kenapa pilihanya harus ke Barak Meliter bukan ke Pesanten ?
Mengingat anak nakal apabila di masukan ke Barak dengan pembinaan semi meliter dikuatirkan akan membetuk keperibadian keras pada anak, sepert pada umumnya, anggota meliter bila sudah keluar dari barak, tidak sedikit oknum anggota yang arogan. Padahal Pondok- Pondok Pesanteren adalah lembaga yang tepat dalam membina Umat.
Dari rangkaian kinerja KDM Selama ini, Bapak Aing Cenderung SOK KUMAHA AING bahkan terkesan pang Aing na.
Ditulis oleh : Anwar Resa
Redaktur : Bang Vo