INFO-TARGET.COM | SUKABUMI – EQUAL bukan sekadar air mineral; ia adalah lambang gaya hidup mewah dan kualitas terbaik dari Indonesia. Diakui secara internasional, EQUAL menghadirkan pengalaman unik dalam dua varian: Air Mineral Alam yang lembut di lidah dan Air Mineral Alam Berkarbonasi yang menyegarkan. Selasa (4/25).
Salah satu mitos umum adalah bahwa EQUAL berasal dari luar negeri, padahal sumber airnya terletak di mata air alami di kaki Gunung Salak, Sukabumi, tepatnya di Villa D’Equilibrium, Cimelati. Lokasi ini terkenal sebagai salah satu sumber air terbersih di dunia, dengan komposisi mineral serta pH yang sempurna.
Proses produksi EQUAL sangat alami; airnya dibotolkan tanpa tambahan bahan kimia, sehingga menyimpan kesegaran dan kemurnian alami. Dengan produksi yang terbatas, EQUAL berkomitmen untuk mempertahankan kualitas terbaik dari alam.
Diperkenalkan pada tahun 1998 oleh PT Equilindo Lestari, yang didirikan oleh Morgen Sutanto, EQUAL muncul sebagai pionir dalam segmen air mineral berkualitas tinggi, berhadapan dengan produk lokal yang lebih sederhana dan barang-barang impor. Visi Morgen untuk menampilkan air mineral lokal yang layak bersaing di pasar global sangat nyata.
EQUAL memenuhi standar “Codex Alimentarius” yang ditetapkan oleh FAO dan WHO serta memiliki sertifikasi dari BPOM Indonesia. Dengan kandungan mineral alami, seperti Kalsium (8mg/100ml) dan Magnesium (1mg/100ml), EQUAL menawarkan cita rasa yang khas dan mudah dikenali.
Sebagai pilihan utama di restoran mewah, hotel bintang lima, dan acara resmi, termasuk di Istana Negara, EQUAL tetap menarik meskipun harga produk ini cukup premium. Permintaan yang terus meningkat memungkinkan EQUAL untuk menembus pasar internasional, dengan ekspor ke negara-negara seperti Singapura, Australia, Arab Saudi, Hong Kong, dan Italia.
Nama EQUAL berasal dari kata “equilibrium,” yang mencerminkan komitmen perusahaan untuk menjaga keseimbangan alam dan keaslian air. Desain botol kaca yang inovatif tidak hanya memberikan kesan mewah, tetapi juga melindungi air dari kontaminasi.
Reporter: Deden | Redaktur: Agus