INFO-TARGET.COM | SUKABUMI – Ketegangan antara dua kelompok berandalan bermotor, Brigez dan XTC, meletus kembali di Kota Sukabumi. Insiden yang sempat viral di media sosial ini mendorong polisi untuk segera bertindak, dan dua orang terduga pelaku telah ditangkap.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, bentrokan terjadi pada Sabtu malam (15/2/2025) di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Cikole. Dalam insiden ini, kedua kelompok terlibat perkelahian menggunakan senjata tajam, yakni golok, serta mengibarkan atribut masing-masing.
“Saya melihat banyak orang berlarian dari arah toko, lalu yang dikejar lari ke Jalan PGRI dan menuju Jalan Ahmad Yani. Semua berawal dari kejar-kejaran, tiba-tiba ada yang membawa bendera kelompok mereka,” ujar seorang saksi yang tidak ingin disebutkan namanya.
Kepala Polres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi, mengonfirmasi bahwa dua pria yang terlibat dalam pertikaian ini telah diamankan. Mereka adalah FF (26), warga Bojongduren, dan AA (24), warga Pancuran Kembang.
“Kami segera bertindak setelah menerima laporan dan berhasil mengidentifikasi dua pelaku yang ada di lokasi kejadian,” jelas Rita di tempat kejadian, Minggu (16/2/2025) dini hari.
Kronologi bentrokan bermula ketika A dan teman-temannya, anggota XTC, sedang berkumpul di depan toko. Secara tiba-tiba, lima motor yang berboncengan dengan membawa senjata tajam dan bendera Brigez melintas. Ini memicu A dan kawan-kawan mengejar, yang berujung pada jatuhnya satu motor dan terbentuknya kericuhan.
Selain menangkap dua terduga pelaku, polisi juga berhasil menyita satu golok dan satu motor Yamaha Vega R dengan nomor polisi B 6028 POP. Mereka pun sedang meneliti kemungkinan konsumsi miras atau narkoba di kalangan pelaku.
“Proses hukum akan dilakukan berkaitan dengan kepemilikan senjata tajam dan pelanggaran undang-undang lainnya. Kami sedang menyelidiki lebih lanjut dan berkoordinasi dengan rumah sakit untuk memastikan tidak ada korban luka,” kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Bagus Panuntun.
Motif bentrokan ini masih dalam tahap penelitian, dengan dugaan awal menyiratkan adanya kesalahpahaman antar kelompok. Polisi berupaya mencari kepastian mengenai adanya korban atau lebih banyak pelaku yang terlibat.
“Masyarakat diimbau untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang beredar. Sekarang, situasi Kota Sukabumi dinyatakan aman dan terkendali,” pungkasnya. (*)