INFO-TARGET.COM | SUKABUMI – Warga yang tinggal di perbatasan Kabupaten Sukabumi dan Bogor, Jawa Barat, dibuat resah oleh aksi geng motor yang semakin nekat meneror masyarakat. Puluhan anggota geng motor dengan senjata tajam beraksi di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, mengancam pengendara dan menyebabkan kemacetan.
Polres Sukabumi langsung merespons laporan warga dengan menyisir daerah perbatasan untuk mengidentifikasi pelaku. “Kami sudah mengidentifikasi anggota geng motor yang telah membuat resah dan membahayakan warga Kecamatan Cicurug. Kami tengah memburu terduga pelaku,” ujar Kasi Humas Polres Sukabumi, Iptu Aah Saepul Rohman, Minggu (2/2/2025).
Berdasarkan rekaman video yang viral di media sosial, aksi geng motor terjadi pada Jumat (31/1) sekitar pukul 04.05 WIB. Dengan membawa berbagai senjata tajam seperti katana, celurit, golok, dan pedang, mereka melakukan konvoi dari Cicurug menuju Bogor. Namun, saat melintasi pangkalan truk air minum dalam kemasan (AMDK) di Desa Benda, mereka tiba-tiba berhenti, mengacungkan senjata tajam, dan mengancam pengendara truk serta mobil.
Aksi brutal ini membuat arus lalu lintas sempat terhenti, sementara pengendara lain memilih menghindar daripada berkonfrontasi dengan kelompok tersebut. “Saat kejadian, suasana sangat mencekam. Tidak ada warga yang berani keluar rumah,” ujar Andri, satpam pangkalan truk AMDK yang menjadi saksi kejadian.
Meskipun akhirnya geng motor tersebut memilih putar balik, keberadaan mereka masih menimbulkan kekhawatiran besar. Polisi kini membentuk tim khusus untuk memburu para pelaku dan berkoordinasi dengan TNI untuk meningkatkan pengamanan di titik-titik rawan.
“Diperkirakan ada 50 unit sepeda motor yang digunakan mereka saat beraksi. Mayoritas anggotanya masih berusia muda, kemungkinan masih bersekolah,” tambah Iptu Aah.
Warga berharap para pelaku segera ditindak tegas agar tidak mengulangi perbuatannya. Keberadaan geng motor ini mengancam keselamatan banyak orang, terutama pekerja yang sering keluar rumah di jam-jam rawan.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan yang berpotensi mengganggu keamanan.
Reporter : Deden