INFO-TARGET.COM | SUKABUMI
Satreskrim Polres Sukabumi Kota baru-baru ini mengungkap kasus penganiayaan brutal yang melibatkan ayah dan anak di Sukabumi. Korban, seorang pemuda bernama LFH (36), ditemukan tewas setelah mengalami penyiksaan oleh ES (68), anaknya JA (36), dan dua tersangka lainnya.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi, menjelaskan bahwa penganiayaan ini bermula dari tuduhan pencurian handphone. JA menuduh LFH mencuri handphonenya saat sedang diisi daya di depan sebuah toko di Jalan Ahmad Jenderal Yani, Sukabumi, pada Sabtu (20/7). Ketika handphone tidak ditemukan, JA dan ES memutuskan untuk mencari sendiri.
Pada Minggu malam (4/8), mereka bertemu LFH di sekitar Supermall Kota Sukabumi dan langsung melakukan penyergapan. Dengan bantuan MJY (30) dan HS (33), seorang juru parkir, mereka memaksa LFH mengaku dan kemudian menyiksanya. Penganiayaan berlangsung di beberapa lokasi sebelum LFH akhirnya tergeletak tak berdaya di emperan toko.
Warga yang mendengar erangan kesakitan LFH sempat merasa takut untuk mendekat, namun akhirnya melaporkan kejadian tersebut. Ketika polisi tiba sekitar pukul 00.15 WIB pada Senin (5/8), LFH sudah tidak bernyawa.
Dalam waktu kurang dari satu hari, polisi berhasil menangkap MJY dan HS, disusul oleh penangkapan JA dan ES pada hari Selasa (6/8). Keempat tersangka kini ditahan di Mapolres Sukabumi Kota dan terancam hukuman penjara hingga 12 tahun sesuai dengan Pasal 170 ayat (3) dan/atau Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian.
“Motif penganiayaan ini berakar dari kemarahan JA yang merasa handphonenya dicuri oleh LFH. JA meminta bantuan orang tuanya, ES, dan akhirnya melibatkan MJY serta HS untuk menyiksa korban,” jelas AKBP Rita Suwadi.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena kejamnya tindakan yang dilakukan serta peran aktif anggota keluarga dalam aksi kekerasan tersebut.
Reporter: Ginanjar
Simak breaking news dan berita di link chanel kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita
https://info-target.com/ Pastikan kamu sudah ikutan link berita kami secara terus menerus